Legislator Novita Wijayanti – Di tengah gegap gempita peringatan Hari Buruh Internasional, pernyataan tegas datang dari salah satu figur perempuan vokal di Senayan, Novita Wijayanti. Legislator dari Partai Gerindra ini menyuarakan dukungan penuh kepada Prabowo Subianto, yang menurutnya bukan sekadar pemimpin politik, tapi presiden sejati bagi kaum buruh. Pernyataan ini bukan asal lontar. Bagi Novita, Prabowo adalah satu dari sedikit tokoh nasional yang benar-benar punya rekam jejak panjang dalam membela nasib kaum pekerja.
Dengan nada lantang dan tanpa ragu, Novita menyatakan bahwa Prabowo bukanlah pemimpin yang hanya muncul saat kampanye dan menghilang setelahnya. “Beliau selalu konsisten. Bahkan ketika tidak ada kamera atau mikrofon di hadapannya, Prabowo tetap bicara tentang buruh,” ujarnya dengan nada tajam, seolah menantang siapapun yang meragukan keberpihakan Menteri Pertahanan itu terhadap kaum pekerja.
Baca Berita Lainnya Juga Hanya Di gacor.ai
Kiprah Nyata Prabowo untuk Buruh Menurut Legislator Novita Wijayanti
Dalam beberapa tahun terakhir, publik menyaksikan bagaimana Prabowo menunjukkan keberpihakan konkret terhadap buruh. Ia mendorong program-program peningkatan kualitas SDM, pelatihan vokasi, dan upaya peningkatan upah yang adil. Ia juga vokal menentang sistem kerja yang merugikan buruh, seperti outsourcing tanpa batas dan kontrak kerja tidak manusiawi. Bagi Novita, semua langkah itu bukan basa-basi politis, tapi bentuk nyata dari prinsip hidup Prabowo: buruh bukan alat, mereka adalah fondasi bangsa.
“Coba kalian lihat siapa tokoh nasional yang benar-benar memikirkan nasib buruh jangka panjang? Jangan hanya terbuai jargon,” cetus Novita, menohok keras pihak-pihak yang selama ini hanya menjadikan buruh sebagai komoditas kampanye.
Dari Pabrik hingga Senayan: Resonansi Kepedulian yang Riil
Bukan hanya di Jakarta, gaung dukungan terhadap Prabowo sebagai presiden pilihan buruh juga menggema di berbagai sentra industri tanah air. Buruh dari Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Kalimantan menyuarakan hal serupa: hanya Prabowo yang terlihat hadir saat mereka terhimpit slot depo. “Ada ribuan catatan kasus PHK sepihak, dan Prabowo selalu mendorong mediasi yang adil. Bukan hanya diam di balik meja,” tambah Novita.
Ia menyebut Prabowo sebagai pemimpin lapangan, bukan hanya pemimpin dokumen. Tak jarang, Prabowo memilih turun langsung mendengar keluhan dari para pekerja, bahkan ketika hal itu tidak populer secara politik. Baginya, mendengarkan jeritan buruh jauh lebih penting daripada pencitraan.
Sindiran Keras untuk Lawan Politik yang Berkamuflase
Novita tak segan menyindir keras para politikus lain yang, menurutnya, hanya muncul saat Hari Buruh. “Setiap 1 Mei, tiba-tiba muncul politisi yang sok peduli. Mereka datang, angkat spanduk, lalu hilang setahun penuh. Sementara Prabowo? Dia bekerja dalam diam. Dia tidak butuh panggung, karena hatinya memang di sana bersama buruh.”
Pernyataan ini seolah menyiram bensin ke bara politik yang selama ini menuduh Prabowo hanya berpihak pada elite. Bagi Novita, tuduhan itu tidak berdasar dan dibangun atas kepanikan politik dari pihak yang merasa terancam oleh simpati besar kaum pekerja terhadap slot gacor gampang menang.
Harapan Buruh Ada di Tangan Pemimpin yang Tegas
Dalam setiap aksinya, Prabowo selalu menunjukkan karakter pemimpin yang kuat namun berempati. Novita menggambarkan Prabowo sebagai figur dengan ketegasan militer, tapi dengan kelembutan hati rakyat. Ia tahu bagaimana mengatur strategi besar nasional, namun juga tahu bagaimana caranya menatap mata buruh tanpa merendahkan. “Ini bukan soal pencitraan, ini soal keberanian. Prabowo berani pasang badan untuk buruh,” tegas Novita.
Dengan suara yang naik turun, sarat emosi dan kepedulian, Legislator Novita Wijayanti mengirim pesan kuat: masa depan buruh Indonesia butuh pemimpin seperti Prabowo. Pemimpin yang tidak hanya memahami teori kesejahteraan, tapi siap memperjuangkannya di medan nyata. Pemimpin yang tidak takut pada tekanan oligarki, namun takut mengecewakan rakyat kecil.